Baru-baru ini, seorang tokoh berpengaruh di dunia Aset Kripto mengalami kerugian yang mengejutkan. Dalam waktu hanya beberapa menit, Dompetnya dikosongkan, 783 koin Bitcoin (sekitar 91 juta dolar AS) lenyap dalam sekejap. Peristiwa ini memicu perhatian luas di industri.
Perlu dicatat bahwa ini bukan serangan peretasan atau eksploitasi kerentanan sistem yang umum. Sebaliknya, ini adalah serangan rekayasa sosial yang direncanakan dengan cermat. Pelaku kejahatan menyamar sebagai petugas layanan pelanggan dari bursa dan dompet perangkat keras, berhasil mendapatkan kredensial akses dari korban.
Setelah mendapatkan dana, para penjahat dengan cepat mentransfer Bitcoin ke dompet anonim seperti Wasabi dan memulai program CoinJoin untuk mencampur koin, yang membuat pelacakan dan pemulihan dana menjadi hampir tidak mungkin. Peristiwa ini dianggap sebagai salah satu kehilangan Bitcoin terbesar dalam satu transaksi akibat serangan rekayasa sosial dalam beberapa tahun terakhir.
Analisis para ahli menunjukkan bahwa di balik serangan semacam ini mungkin terdapat kelompok penipuan yang berpengalaman, yang tidak bergantung pada celah teknologi, melainkan memanfaatkan kelemahan manusia untuk melakukan penipuan. Tahun ini sudah ada beberapa kasus serupa, yang mengakibatkan kerugian aset mencapai puluhan miliar dolar. Beberapa investor bahkan menyerahkan dompet mereka karena percaya pada 'surat resmi' yang dipalsukan, mengakibatkan aset mereka seketika menjadi nol.
Untuk semua investor aset kripto, para ahli memberikan saran berikut: 1. Jangan pernah memberikan frase pemulihan atau kunci pribadi kepada siapa pun. 2. Tetap waspada terhadap yang disebut 'layanan pelanggan resmi' atau 'peningkatan keamanan'. 3. Lakukan operasi dompet hanya melalui situs web resmi, jangan klik tautan apa pun dalam obrolan pribadi.
Kejadian ini sekali lagi membuktikan bahwa bahkan dalam lingkungan yang sangat transparan dari teknologi blockchain, jika kita lengah, konsekuensinya bisa sangat fatal. Kerugian sebesar 91 juta dolar AS jelas merupakan pelajaran pahit yang mengingatkan semua orang untuk tetap waspada saat menangani aset kripto.
Seiring dengan perkembangan pasar aset kripto yang terus menerus, risiko terkait juga semakin meningkat. Investor perlu terus belajar dan memperbarui pengetahuan keamanan untuk melindungi aset digital mereka. Diharapkan dengan berbagi kasus semacam ini, kesadaran keamanan seluruh komunitas dapat ditingkatkan, sehingga lebih banyak orang terhindar dari menjadi korban.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
Layer2Arbitrageur
· 16jam yang lalu
lol bayangkan kehilangan 783 btc karena rekayasa sosial... ngmi
Lihat AsliBalas0
LiquidationWatcher
· 16jam yang lalu
Tertawa sampai mati, level buku teks suckers
Lihat AsliBalas0
CodeSmellHunter
· 16jam yang lalu
Kakak sudah rugi sampai kehilangan celana.
Lihat AsliBalas0
rugdoc.eth
· 16jam yang lalu
Siapa yang bodoh menunjukkan kunci pribadi kepada layanan pelanggan?
Baru-baru ini, seorang tokoh berpengaruh di dunia Aset Kripto mengalami kerugian yang mengejutkan. Dalam waktu hanya beberapa menit, Dompetnya dikosongkan, 783 koin Bitcoin (sekitar 91 juta dolar AS) lenyap dalam sekejap. Peristiwa ini memicu perhatian luas di industri.
Perlu dicatat bahwa ini bukan serangan peretasan atau eksploitasi kerentanan sistem yang umum. Sebaliknya, ini adalah serangan rekayasa sosial yang direncanakan dengan cermat. Pelaku kejahatan menyamar sebagai petugas layanan pelanggan dari bursa dan dompet perangkat keras, berhasil mendapatkan kredensial akses dari korban.
Setelah mendapatkan dana, para penjahat dengan cepat mentransfer Bitcoin ke dompet anonim seperti Wasabi dan memulai program CoinJoin untuk mencampur koin, yang membuat pelacakan dan pemulihan dana menjadi hampir tidak mungkin. Peristiwa ini dianggap sebagai salah satu kehilangan Bitcoin terbesar dalam satu transaksi akibat serangan rekayasa sosial dalam beberapa tahun terakhir.
Analisis para ahli menunjukkan bahwa di balik serangan semacam ini mungkin terdapat kelompok penipuan yang berpengalaman, yang tidak bergantung pada celah teknologi, melainkan memanfaatkan kelemahan manusia untuk melakukan penipuan. Tahun ini sudah ada beberapa kasus serupa, yang mengakibatkan kerugian aset mencapai puluhan miliar dolar. Beberapa investor bahkan menyerahkan dompet mereka karena percaya pada 'surat resmi' yang dipalsukan, mengakibatkan aset mereka seketika menjadi nol.
Untuk semua investor aset kripto, para ahli memberikan saran berikut:
1. Jangan pernah memberikan frase pemulihan atau kunci pribadi kepada siapa pun.
2. Tetap waspada terhadap yang disebut 'layanan pelanggan resmi' atau 'peningkatan keamanan'.
3. Lakukan operasi dompet hanya melalui situs web resmi, jangan klik tautan apa pun dalam obrolan pribadi.
Kejadian ini sekali lagi membuktikan bahwa bahkan dalam lingkungan yang sangat transparan dari teknologi blockchain, jika kita lengah, konsekuensinya bisa sangat fatal. Kerugian sebesar 91 juta dolar AS jelas merupakan pelajaran pahit yang mengingatkan semua orang untuk tetap waspada saat menangani aset kripto.
Seiring dengan perkembangan pasar aset kripto yang terus menerus, risiko terkait juga semakin meningkat. Investor perlu terus belajar dan memperbarui pengetahuan keamanan untuk melindungi aset digital mereka. Diharapkan dengan berbagi kasus semacam ini, kesadaran keamanan seluruh komunitas dapat ditingkatkan, sehingga lebih banyak orang terhindar dari menjadi korban.