Menurut laporan, pendiri Telegram Pavel Durov baru-baru ini mengungkapkan sebuah kejadian yang mengejutkan di media sosial. Sekitar setahun yang lalu, ia ditahan oleh polisi di Prancis selama 4 hari karena platform Telegram digunakan oleh pengguna untuk kegiatan ilegal.
Meskipun penyelidikan terus berlanjut hingga saat ini, otoritas Prancis belum menemukan adanya perilaku tidak pantas dari Durov atau platform Telegram. Durov menyatakan bahwa akar dari penangkapan ini terletak pada kegagalan polisi Prancis untuk mengajukan dokumen terkait sesuai prosedur hukum yang normal, kesalahan ini mengakibatkan penangkapannya.
Yang membingungkan adalah, meskipun tidak ada bukti jelas yang menunjukkan kesalahan Durov atau Telegram, ia tetap diminta untuk pergi ke Prancis setiap dua minggu. Yang lebih mengkhawatirkan adalah, hingga saat ini belum ada tanggal banding yang ditentukan, membuat seluruh kejadian terperangkap dalam keadaan yang tidak pasti.
Peristiwa ini memicu diskusi tentang hak pribadi pemimpin perusahaan teknologi dan tingkat regulasi pemerintah. Pada saat yang sama, ini juga menyoroti kompleksitas dalam mencari keseimbangan antara memerangi kejahatan siber dan melindungi privasi individu.
Seiring dengan perkembangan situasi, dunia teknologi dan hukum sedang memantau kasus ini dengan cermat, berharap dapat segera mendapatkan penyelesaian yang adil.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
18 Suka
Hadiah
18
9
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ETHReserveBank
· 3jam yang lalu
Dianggap Bodoh ekosistem penyeimbang, dunia kripto satu panci bubur
Lihat AsliBalas0
metaverse_hermit
· 08-25 08:53
Uni Eropa benar-benar kejam dalam hal ini.
Lihat AsliBalas0
LightningPacketLoss
· 08-25 02:43
Gila, tindakan ini!
Lihat AsliBalas0
SellTheBounce
· 08-25 02:38
Tindakan polisi Prancis ini, investor ritel selalu menjadi yang terakhir catch a falling knife.
Lihat AsliBalas0
GasOptimizer
· 08-25 02:37
Jebakan konversi prosedur hukum ini memiliki tingkat kehilangan sebesar 96,3%
Lihat AsliBalas0
ZKProofster
· 08-25 02:31
bukti bahwa pemerintah tidak bisa menangani teknologi privasi terdesentralisasi... smh
Menurut laporan, pendiri Telegram Pavel Durov baru-baru ini mengungkapkan sebuah kejadian yang mengejutkan di media sosial. Sekitar setahun yang lalu, ia ditahan oleh polisi di Prancis selama 4 hari karena platform Telegram digunakan oleh pengguna untuk kegiatan ilegal.
Meskipun penyelidikan terus berlanjut hingga saat ini, otoritas Prancis belum menemukan adanya perilaku tidak pantas dari Durov atau platform Telegram. Durov menyatakan bahwa akar dari penangkapan ini terletak pada kegagalan polisi Prancis untuk mengajukan dokumen terkait sesuai prosedur hukum yang normal, kesalahan ini mengakibatkan penangkapannya.
Yang membingungkan adalah, meskipun tidak ada bukti jelas yang menunjukkan kesalahan Durov atau Telegram, ia tetap diminta untuk pergi ke Prancis setiap dua minggu. Yang lebih mengkhawatirkan adalah, hingga saat ini belum ada tanggal banding yang ditentukan, membuat seluruh kejadian terperangkap dalam keadaan yang tidak pasti.
Peristiwa ini memicu diskusi tentang hak pribadi pemimpin perusahaan teknologi dan tingkat regulasi pemerintah. Pada saat yang sama, ini juga menyoroti kompleksitas dalam mencari keseimbangan antara memerangi kejahatan siber dan melindungi privasi individu.
Seiring dengan perkembangan situasi, dunia teknologi dan hukum sedang memantau kasus ini dengan cermat, berharap dapat segera mendapatkan penyelesaian yang adil.