Baru-baru ini, jurnalis terkenal Wall Street Journal Nick Timiraos membagikan ramalan ekonomi yang menarik perhatian di platform media sosial. Berdasarkan analisis para ekonom terhadap indeks harga konsumen (CPI) dan indeks harga produsen (PPI), mereka memperkirakan bahwa tingkat inflasi pengeluaran konsumsi pribadi inti (PCE) pada bulan Juli mungkin mencapai 0.28%, yang jika dianalisis secara tahunan sekitar 3.4%. Jika data ini terbukti benar, maka kenaikan year-on-year akan meningkat menjadi 2.9%.
Sementara itu, ekspektasi untuk tingkat inflasi PCE keseluruhan relatif moderat. Diperkirakan kenaikan bulan ke bulan sebesar 0,21%, sementara kenaikan tahun ke tahun tetap pada level 2,6%. Data ini mencerminkan keberadaan tekanan inflasi yang berkelanjutan dalam lingkungan ekonomi saat ini, meskipun telah sedikit mereda dibandingkan sebelumnya, namun masih lebih tinggi dari target jangka panjang 2% Federal Reserve.
Perlu dicatat bahwa indikator PCE dianggap sebagai indikator preferensi Federal Reserve dalam mengukur inflasi. Oleh karena itu, data yang diharapkan ini dapat memiliki dampak penting terhadap keputusan kebijakan moneter di masa depan. Peserta pasar dan pembuat kebijakan akan memperhatikan dengan cermat rilis data aktual untuk menilai kemajuan pemulihan ekonomi dan potensi risiko inflasi.
Situasi ekonomi saat ini masih kompleks dan berubah-ubah, berbagai faktor seperti pemulihan rantai pasokan, perubahan pasar tenaga kerja, serta ketidakpastian ekonomi global, dapat mempengaruhi tren inflasi. Oleh karena itu, pemantauan berkelanjutan terhadap berbagai indikator ekonomi dan memberikan respons yang tepat waktu sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
13 Suka
Hadiah
13
8
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MercilessHalal
· 14jam yang lalu
2.9 cuma segini? Tidak takut, tidak takut
Lihat AsliBalas0
ClassicDumpster
· 21jam yang lalu
PCE lagi naik? Jebakan Rug Pull
Lihat AsliBalas0
TokenEconomist
· 08-20 19:00
sebenarnya, masalah kuncinya di sini adalah f(inflasi) > target_fed(2%)... cukup tidak berkelanjutan jujur saja
Lihat AsliBalas0
AltcoinMarathoner
· 08-18 15:52
hanya satu lagi tanda jarak di jalan makro... menjaga tempo kita melalui maraton inflasi sejujurnya
Lihat AsliBalas0
GateUser-7b078580
· 08-18 15:50
Sabar melihat data, inflasi mendekati rentang fluktuasi historis.
Lihat AsliBalas0
DefiPlaybook
· 08-18 15:41
Musim untuk mengambil BTC sudah tiba, inflasi begitu tinggi?
Baru-baru ini, jurnalis terkenal Wall Street Journal Nick Timiraos membagikan ramalan ekonomi yang menarik perhatian di platform media sosial. Berdasarkan analisis para ekonom terhadap indeks harga konsumen (CPI) dan indeks harga produsen (PPI), mereka memperkirakan bahwa tingkat inflasi pengeluaran konsumsi pribadi inti (PCE) pada bulan Juli mungkin mencapai 0.28%, yang jika dianalisis secara tahunan sekitar 3.4%. Jika data ini terbukti benar, maka kenaikan year-on-year akan meningkat menjadi 2.9%.
Sementara itu, ekspektasi untuk tingkat inflasi PCE keseluruhan relatif moderat. Diperkirakan kenaikan bulan ke bulan sebesar 0,21%, sementara kenaikan tahun ke tahun tetap pada level 2,6%. Data ini mencerminkan keberadaan tekanan inflasi yang berkelanjutan dalam lingkungan ekonomi saat ini, meskipun telah sedikit mereda dibandingkan sebelumnya, namun masih lebih tinggi dari target jangka panjang 2% Federal Reserve.
Perlu dicatat bahwa indikator PCE dianggap sebagai indikator preferensi Federal Reserve dalam mengukur inflasi. Oleh karena itu, data yang diharapkan ini dapat memiliki dampak penting terhadap keputusan kebijakan moneter di masa depan. Peserta pasar dan pembuat kebijakan akan memperhatikan dengan cermat rilis data aktual untuk menilai kemajuan pemulihan ekonomi dan potensi risiko inflasi.
Situasi ekonomi saat ini masih kompleks dan berubah-ubah, berbagai faktor seperti pemulihan rantai pasokan, perubahan pasar tenaga kerja, serta ketidakpastian ekonomi global, dapat mempengaruhi tren inflasi. Oleh karena itu, pemantauan berkelanjutan terhadap berbagai indikator ekonomi dan memberikan respons yang tepat waktu sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.