Dalam sistem keuangan global, metode penilaian kredit tradisional sering mengecualikan banyak orang. Namun, sebuah model keuangan yang sedang muncul mengubah keadaan ini, memberikan harapan baru bagi 1,7 miliar orang di seluruh dunia yang tidak dapat mengakses layanan perbankan tradisional.
Metode kredit inovatif ini tidak lagi terbatas pada jaminan tradisional dan catatan setoran, melainkan mengarahkan perhatian pada potensi pendapatan masa depan peminjam. Di kawasan industri New Delhi, India, seorang tukang bernama Amir merasakan kemudahan kredit jenis ini. Meskipun ia tidak memiliki jaminan properti, bahkan tidak memiliki rekening bank, melalui aplikasi keuangan inovatif, ia hanya perlu mengunggah kontrak kerja dengan pabrik, dan dalam waktu setengah jam, ia dapat memperoleh pinjaman sebesar 300 dolar untuk membeli mesin baru.
Inti dari model kredit baru ini adalah memandang "pendapatan masa depan" sebagai "jaminan hidup". Baik itu pekerja bangunan, pengasuh, atau pedagang kecil, selama mereka dapat membuktikan kemampuan untuk menghasilkan pendapatan di masa depan, mereka memiliki kesempatan untuk mendapatkan pinjaman. Model ini telah menunjukkan potensi besar di beberapa negara berkembang. Di Vietnam, pedagang kecil dapat memperoleh dana untuk pengadaan barang berdasarkan pesanan buah di masa depan; di Kenya, guru dapat menggunakan slip gaji bulan depan untuk mendapatkan uang muka untuk biaya medis keluarga.
Keberhasilan sistem kredit baru ini tidak hanya terletak pada inklusivitasnya, tetapi juga pada rendahnya risiko yang ditawarkannya. Menurut laporan, platform keuangan yang menggunakan model ini memiliki tingkat kredit macet hanya 0,3%, bahkan lebih rendah daripada banyak lembaga kredit tradisional. Data ini secara kuat membuktikan bahwa model penilaian kredit "berbasis pendapatan masa depan" mungkin lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan model tradisional "berbasis agunan".
Cara kredit inovatif ini tidak hanya memberikan individu jalan baru untuk mendapatkan dana, tetapi juga membawa pemikiran baru bagi seluruh industri keuangan. Ini menantang definisi "kredit" dalam sistem keuangan tradisional dan mengajukan standar penilaian kredit yang lebih inklusif dan proaktif. Dalam sistem kredit baru ini, potensi pendapatan masa depan setiap orang mungkin menjadi "tiket" untuk memperoleh layanan keuangan.
Dengan berkembang dan sempurnanya model kredit baru ini, kita memiliki alasan untuk percaya bahwa ini akan memberikan kontribusi penting bagi peningkatan inklusi keuangan global, menciptakan peluang bagi lebih banyak orang untuk mendapatkan layanan keuangan secara adil. Ini bukan hanya langkah besar dalam inovasi keuangan, tetapi juga langkah penting menuju membangun sistem ekonomi global yang lebih adil dan inklusif.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MetaverseLandlady
· 11jam yang lalu
Rasanya ada lagi suckers baru.
Lihat AsliBalas0
WhaleMinion
· 11jam yang lalu
NPL begitu rendah, pasti untung tanpa rugi.
Lihat AsliBalas0
LayerZeroEnjoyer
· 11jam yang lalu
Rasio utang macet 0,3 terlalu tidak masuk akal, disarankan untuk memeriksa sumber data.
Dalam sistem keuangan global, metode penilaian kredit tradisional sering mengecualikan banyak orang. Namun, sebuah model keuangan yang sedang muncul mengubah keadaan ini, memberikan harapan baru bagi 1,7 miliar orang di seluruh dunia yang tidak dapat mengakses layanan perbankan tradisional.
Metode kredit inovatif ini tidak lagi terbatas pada jaminan tradisional dan catatan setoran, melainkan mengarahkan perhatian pada potensi pendapatan masa depan peminjam. Di kawasan industri New Delhi, India, seorang tukang bernama Amir merasakan kemudahan kredit jenis ini. Meskipun ia tidak memiliki jaminan properti, bahkan tidak memiliki rekening bank, melalui aplikasi keuangan inovatif, ia hanya perlu mengunggah kontrak kerja dengan pabrik, dan dalam waktu setengah jam, ia dapat memperoleh pinjaman sebesar 300 dolar untuk membeli mesin baru.
Inti dari model kredit baru ini adalah memandang "pendapatan masa depan" sebagai "jaminan hidup". Baik itu pekerja bangunan, pengasuh, atau pedagang kecil, selama mereka dapat membuktikan kemampuan untuk menghasilkan pendapatan di masa depan, mereka memiliki kesempatan untuk mendapatkan pinjaman. Model ini telah menunjukkan potensi besar di beberapa negara berkembang. Di Vietnam, pedagang kecil dapat memperoleh dana untuk pengadaan barang berdasarkan pesanan buah di masa depan; di Kenya, guru dapat menggunakan slip gaji bulan depan untuk mendapatkan uang muka untuk biaya medis keluarga.
Keberhasilan sistem kredit baru ini tidak hanya terletak pada inklusivitasnya, tetapi juga pada rendahnya risiko yang ditawarkannya. Menurut laporan, platform keuangan yang menggunakan model ini memiliki tingkat kredit macet hanya 0,3%, bahkan lebih rendah daripada banyak lembaga kredit tradisional. Data ini secara kuat membuktikan bahwa model penilaian kredit "berbasis pendapatan masa depan" mungkin lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan model tradisional "berbasis agunan".
Cara kredit inovatif ini tidak hanya memberikan individu jalan baru untuk mendapatkan dana, tetapi juga membawa pemikiran baru bagi seluruh industri keuangan. Ini menantang definisi "kredit" dalam sistem keuangan tradisional dan mengajukan standar penilaian kredit yang lebih inklusif dan proaktif. Dalam sistem kredit baru ini, potensi pendapatan masa depan setiap orang mungkin menjadi "tiket" untuk memperoleh layanan keuangan.
Dengan berkembang dan sempurnanya model kredit baru ini, kita memiliki alasan untuk percaya bahwa ini akan memberikan kontribusi penting bagi peningkatan inklusi keuangan global, menciptakan peluang bagi lebih banyak orang untuk mendapatkan layanan keuangan secara adil. Ini bukan hanya langkah besar dalam inovasi keuangan, tetapi juga langkah penting menuju membangun sistem ekonomi global yang lebih adil dan inklusif.